Modem
singkatan dari modulator demodulator, dikenal sebagai perangkat yang
berfungsi untuk memodulasi sinyal informasi dan kemudian mendemodulasi
sinyal informasi tersebut.
Pada
proses pengiriman informasi antara dua lokasi, pengirim dan yang dituju
pada dasarnya memerlukan perangkat pengirim (transmitter), perangkat
penerima (receiver) dan media transmisi sebagai jalan untuk informasi
yang akan dikirim oleh trasmitter untuk kemudian diterima reciever.
Perangkat
pengirim harus mempunyai kemampuan untuk menerjemahkan informasi dari
suatu bentuk "antar muka" baik berupa kata yang ditulis, suara yang
diolah maupun obyek gambar diam dan yang bergerak. Ataupun gabungan dari
beberapa gambar diam dan yang bergerak, ataupun gabungan dari beberapa
obyek informasi menjadi suatu bentuk sinyal tertentu yang siap dikirim.
Dalam istilah komunikasi proses ini diistilahkan dengan proses modulasi.
Setelah diterima oleh perangkat penerima sinyal hasil modulasi tersebut
dikembalikan lagi ke bentuk informasi yang semula untuk kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa manusia kembali. Proses ini dikenal dengan
istilah demodulasi.
Proses
modulasi dalam konteks modem diartikan sebagai proses pengubahan sinyal
data digital menjadi sinyal analog untuk dapat dikirimkan melalui media
transmisi (jaringan telepon/PSTN). Sedangkan proses demodulasi adalah
kebalikan dari proses modulasi yaitu mengubah sinyal analog menjadi
sinyal digital untuk dapat diteruskan ke parangkat digital. Bila
diperhatikan definisi tersebut, maka dapat diartikan perangkat modem
adalah sepasang perangkat transmisi untuk mengirimkan informasi dengan
modulasi dan mendemodulasi kembali informasi tersebut.
a. Modem 300 bps.
Protokol yang pertama kali digunakan dalam modem ini adalah Bell 103
dan V.21 yang dapat mengirim hingga 300 bps dengan teknik modulasi PSK
(Phase Sift Keying).
b. Modem 2.400 bps.
Modem ini menggunakan protokol V.26 atau V.22 bis, dengan teknik
modulasi PSK atau QAM. Kecepatan yang bisa dicapai adalah 2.400 bps
dengan fallback rate 1.200 bps. Maksudnya, bila kondisi saluran yang
digunakan tidak memenuhi syarat untuk mencapai kecepatan 2.400 bps maka
kecepetannya akan turun secara otomatis menjadi 1.200 bps.
c. Modem 4.800 bps.
Protokol yang dipergunakannya V.27 dengan teknik modulasi PSK.
Kecepatan yang bisa dicapai adalah 4.800 bps dengan fallback rate 2.400
bps.
d. Modem 9.600 bps.
Protokol yang digunakan pada modem ini V.29 dengan teknik modulasi QAM.
Kecepatan yang bisa dicapai 9.600 bps dengan fallback rate 7.200 atau
4.800 bps.
e. Modem 14.400 bps.
Protokol modem ini menggunakan V.33 dengan teknik modulasi TCM (Trellis
Coded Modulation). Kecepatan yang bisa dicapai 14.400 bps dengan
fallback rate 12.000 bps.
f. Modem 19.200 bps.
Ia menggunakan protokol V.34 dengan teknik modulasi TCM. Kecepatan yang
bisa dicapai 19.200 bps dengan fallback rate 14.400 bps, 12.000 bps dan
9.600 bps.
g. Modem 28.800 bps. Protokolnya menggunakan V.34 dengan teknik modulasi TCM. Kecepatannya mencapai 28.800 bps dengan fallback rate 14.400 bps.
h. Modem 33.600 bps.
Protokol yang digunakan V.34 dengan teknik modulasi TCM. Kecepatan yang
bisa dicapai 33.600 bps dengan fallback rate dan 19.200 bps.
Modem 56 Kbps
Teknologi
modem terus berkembang dan untuk saat ini ada beberapa produsen modem
yang telah berhasil menciptakan modem generasi terbaru yaitu modem
dengan kecepatan 56 Kbps, namun seperti yang terjadi pada generasi
sebelumnya, modem ini tidak bisa mencapai kecepatan 56 Kbps setelah
terpasang jaringan PSTN.
Namun ada beberapa faktor yang menyebabkan pemakai tidak pernah dapat mencapai kecepatan 56 Kbps, antara lain :
1. Tidak adanya kesesuaian (kompatibilitas) antara teknologi yang dipakai pada modem dengan pool modemnya.
2. Performansi jaringan PSTN yang kurang baik dalam arti fisik maupun dari kepadatan tarik komunikasi data yang melaluinya.
3.
Penggunaan teknolgi ADC (Analog to Digital Converter) yang menyebabkan
terjadinya noise quantisasi, yang dapat mengurangi kecepatan transmisi
modem.
Berdasarkan teknologi yang digunakan, modem 56 Kbps dibagi menjadi dua jenis, yaitu teknologi x2 dan K 56 Flex.
0 comments:
Post a Comment